OBAT FERTILITAS
Pada Mei 1985, Petty Frustaci
melahirkan bayi kembar 7 di California.
Seorang bayi meninggal saat dilahirkan,
3 orang meninggal 19 hari kemudian, sedangkan 3 orang bertahan hidup
dengan berbagai kelainan pada jantung dan paru-paru. Keinginan memiliki bayi kembar banyak di
Amerika pada tahun 1980 hingga 1994, dengan mengkonsumsi obat fertilitas yang
mengandung hormone gonadotropik yang merangsang ovarium untuk menghasilkan
lebih dari satu sel telur.
Kelahiran abnormal, berat badan
rendah dan perkembangan abnormal
meningkat tajam seiring dengan keinginan memiliki bayi kembar
banyak. Beban orang tua secara fisik
dan emosi menjadi sangat luar
biasa. Mereka mengalami kesulitan
bersosialisasi karena kesibukan mengurus anak bahkan hanya untuk sekedar
istirahat. Begitu juga dengan tekanan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan masalah sulit mencari
pengasuh. Dilaporkan bahwa 1/3 dari orang tua dengan bayi kembar banyak
tidak mendapatkan bantuan dari keluarga, teman atau tetangga pada tahun pertama
setelah melahirkan. Masalah lain yang
dilaporkan adalah seringnya mengunjungi dokter karena kecelakaan yang terjadi
pada anak-anak secara bergantian.
Petugas klinik berpendapat bahwa
masih dimungkinkan cara untuk mengatasi resiko kelahiran kembar banyak. Namun banyak masalah etika yang menarik perhatian.
a. Jika
obat fertilitas dilarang, beberapa pasangan mungkin kehilangan kemungkinan
untuk mendapatkan keturunan.
b. Kelahiran
bayi kembar banyak dapat dikurangi secara selektif. Pada saat kehamilan, fetus dapat dibunuh dengan menyuntikkan
cairan potassium. Metode ini akan
menolong masalah orang tua dan daya hidup bayi.
c. Orang
tua dapat memilih proses bayi tabung
untuk mendapatkan anak satu atau dua saja.
Diskusi
Apakah anda setuju dengan
penggunaan obat yang menghasilakn bayi kembar banyak? Mengapa ya dan mengapa
tidak?
Tidak semua klinik dapat melakukan
seleksi reduksi, haruskah seorang ibu tetap mengandung bayi kembar banyak
dengan resiko social, ekonomi dan kondisi
abnormalitas fisik anak?
Diterjemahkan dari : Mader, Human Biology, Eight Edition, Mc Graw
Hill, 2004. Hal 288.
Comments
Post a Comment