PERAMBATAN IMPULSE SARAF

Pernahkah kalian bayangkan jika kita lahir ke dunia ini dalam keadaan buta, tuli dan bisu?
Apa yang dapat kita lakukan?
Kita tidak dapat mengenali indahnya dunia, cantiknya warna-warni pelangi dan merdunya suara burung berkicau. Bahkan kita tak dapat mengungkapkan betapa kesal hati kita karena keadaan ini.
Kita yang lahir dalam keadaan sempurna hendaknya senantiasa bersyukur atas segala anugerah Tuhan, dengan cara melakukan berbagai aktivitas yang positif, yang bermanfaat bagi kita, bagi orang-orang yang mencintai dan kita cintai.
Sadarkah kalian bahwa kita dapat melihat, mendengar dan berbicara, karena Tuhan menciptakan sebuah jaringan halus yang kecil dan rumit. Jaringan yang sangat menentukan semua aktivitas dan kegiatan kita dalam berhubungan dengan lingkungan sekitar. Gangguan kecil pada jaringan ini dapat mempengaruhi aktivitas dan kualitas hidup kita. Untuk itu patutlah kita menghindarkan diri dari zat-zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan kerusakan padanya.
Jaringan Saraf merupakan jaringan yang bertanggung jawab sebagai alat komunikasi bagi tubuh dengan dunia luar. Perubahan suhu lingkungan, cahaya, gelombang suara, serta zat kimia terlarut di udara diterima pertama kali oleh jaringan saraf.
Fungsi jaringan saraf adalah :
1. Menerima impuls dari luar tubuh sekaligus memberikan tanggapan
2. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, melalui alat indera.
3. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
4. Mengendalikan fungsi fisiologi organ-organ tubuh.

Jaringan saraf terdiri atas :
1. Sel saraf (Neuron), berfungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau sebaliknya.
 Dendrit : menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf.
 Badan sel saraf: tempat metabolisme sel saraf, mengolah dan mengendalikan jalannya impuls.
 Serabut saraf akson (=neurit): menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel saraf menuju ke luar badan sel saraf. Akson berukuran panjang, biasanya hanya satu, diselimuti oleh selubung myelin berupa sel-sel Schwan serta bercabang menuju sinapsis. Di antara sel-sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier berfungsi memperlambat jalannya rangsang.

 Persambungan (sinapsis): tempat pertemuan ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan impuls menuju sel saraf lainnya.
2. Neuroglea, adalah bagian dari jaringan saraf yang tidak berhubungan dengan penghantaran impuls (sel Schwan dan selubung myelin), tetapi berperan untuk
• mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,
• melindungi dan mengisolasikan neuron



Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :
1. Neuron sensorik :
Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang) menuju saraf pusat
Ciri : - ujung aksonnya berhubungan dengan saraf asosiasi
- aksonnya pendek : dendritnya panjang.
2. Neuron Motorik
Fungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor (otot atau kelenjar)
Ciri : - badan selnya berada dalam saraf pusat.
- dendritnya berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
- aksonnya sangat panjang, dendritnya pendek.
3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = Intermediat
Fungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat.
Ciri : - hanya terdapat dalam saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
menerima impuls dari reseptor sensorik atau saraf asosiasi lainnya.
Secara garis besar impuls selalu menjalar dari:
Stimulus pada organ reseptor  sel saraf sensorik  sel saraf asosiasi (otak dan sumsum tulang belakang)  sel saraf motorik  respon pada organ efektor

Perambatan impuls melalui sel saraf
Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik.
Alur impuls yang terjadi yaitu:
Impuls  dendrit  badan sel saraf  neurit  keluar melewati sinapsis
1. Perambatan impuls melalui akson tak bermielin

Perambatan impuls berlangsung dengan proses polarisasi dan depolarisasi, merambat melalui membran
Jika kursor disentuhkan pada salah satu sisi maka akan terjadi proses pertukaran ion positif ke dalam dan negatif keluar (lalu kembali lagi ke posisi semula dan disusul oleh ion disebelahnya dampai diujung. (dari arah kiri ke kanan)

2. Perambatan impuls melalui akson bermielin

Perambatan impuls melalui akson bermielin disebut perambatan saltatorik berlangsung lebih cepat sebab pada serat bermielin impuls merambat dengan cara melompati bagian saraf yang diselubungi mielin.
http://www.dokter-kita.com/neurosains/mekanisme-impuls-saraf/

3. Perambatan impuls melalui sinapsis

Membran akson terminal yang menebal karena peningkatan densitas sitoplasma disebut membran prasinaptik. Membrane prasinaptik berhadapan dengan celah sinaptik, sedangkan membran permukaan neuron berikutnya disebut pascasinaptik.
Prasinaptik banyak mengandung vesikel-vesikel yang berisi neurotransmitter (Misalnya, asetilkolin digunakan di susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi, sedangkan dopamin di substansia nigra. Glisin ditemukan terutama di sinaps-sinaps medulla spinalis). Vesikel-vesikel bergabung dengan membran prasinaptik dan mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinaptik melalui proses eksositosis. Bagian akson terminal mengandung banyak mitokondria yang berperan dalam menyediakan ATP untuk sintesis neurotransmiter baru.
Neurotransmitter dilepaskan dari ujung saraf ketika datang impuls saraf (potensial aksi). Potensial aksi menyebabkan influks K+ yang menyebabkan vesikel sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik. Kemudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps. Ketika berada di celah sinaptik, neurotransmiter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membrane pascasinaptik untuk waktu yang singkat.
Protein reseptor pada membran sinaptik mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP) atau Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP). Eksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat atau inhibisi menggunakan GABA. Reseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengaktifkan sistem messenger kedua. Selanjutnya impuls akan mengalir ke neuron berikutnya.

Gerak Biasa
Secara umum impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa yaitu:
Stimulus pada organ reseptor  sel saraf sensorik  otak  sel saraf motorik  respon pada organ efektor

Gerak Refleks
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:
Stimulus pada organ reseptor  sel saraf sensorik  sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang  sel saraf motorik  respon pada organ efektor.
Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.
Ciri gerak refleks yaitu:
1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
5. Spontan, tidak dipelajarai dulu
6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan

Kita telah mempelajari bagaimana impuls diterima dan dirambatkan melalui jaringan saraf, tentunya mekanisme ini tidak selamanya berlangsung dengan lancar tanpa hambatan. Zat-zat aditif tertentu yang kita konsumsi sangat mempengaruhi proses jalannya rangsang. Ada zat yang berpengaruh mempercepat jalannya impuls, ada yang memperlambat bahkan menghambatnya. Beberapa zat berefek addiksi/ketagihan, ada juga yang mengakibatkan kerusakan permanen pada jaringan saraf. Untuk dapat mempelajari lebih dalam simaklah tayangan video ini :
http://www.youtube.com/watch?v=DnvMZ2f_1fw&feature=relate,
http://www.youtube.com/watch?v=-uybVzDlAg0&feature=related,
http://www.youtube.com/watch?v=fPzjU6YRsf4&feature=related.

Remaja yang percaya diri dan bertanggung jawab tidak akan melibatkan diri dengan obat-obat terlarang yang merusak masa depannya. Remaja yang super sangat peduli akan kesehatan diri, menjauhkan diri dari zat-zat additif berbahaya dan memberi teladan yang baik bagi teman-teman dan masyarakat sekitarnya dengan kegiatan yang berguna.
Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf

1. Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak. Contohnya valium.
2. Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya kokain.
3. Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
4. Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL LCC

Berapa Produksi ATP Dalam Setiap 1 Molekul Glukosa?