ENZIM (Cermin Pribadi Unggul, yang Siap Membantu Orang Lain)

ENZIM (Cermin Pribadi Unggul, yang Siap Membantu Orang Lain)
Tuhan Pencipta alam semesta, mengatur dan mengendalikan setiap ciptaannya dengan begitu cermat dan tepat. Setiap ciptaan Tuhan menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkanNya. Tak ada satupun pergerakan menyimpang yang tidak diketahui oleh Nya. Setiap kejadian di muka bumi membuktikan akan kebesaran kekuasaannya, bagi orang yang mau berpikir.
Enzim, bentuk dan keberadaannya tidak pernah disadari oleh tumbuhan, hewan dan manusia, namun dia ada dan sangat vital. Enzim adalah zat kimia yang dibentuk oleh tubuh, terdiri dari senyawa protein yang bertugas sebagai katalisator reaksi kimia, oleh karena itu disebut Biokatalisator. Sebagai katalisator enzim bekerja mendorong, mempercepat terjadinya reaksi kimia, saat reaksi selesai, struktur enzim tidak berubah sama sekali. Dalam jumlah yang kecil enzim dapat mempercepat reaksi karena dapat digunakan kembali berulang-ulang.
Bagaimana Enzim bekerja?
Sebagai katalisator enzim menurunkan energy aktivasi suatu reaksi kimia. Energy aktivasi adalah energy yang dibutuhkan untuk memulai terjadinya suatu reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat saja berjalan tanpa kehadiran enzim, akan tetapi dibutuhkan energi yang cukup besar untuk mengawalinya. Dengan memberikan enzim reaksi akan berjalan lebih cepat karena energi yang dibutuhkan untuk memulainya lebih rendah. Ibarat seorang yang bekerja mendorong sebuah kotak yang berat, ia harus mengerahkan tenaga ekstra untuk dapat memindahkan kotak itu ke titik yang diinginkannya. Enzim, ibarat roda yang dipasang di bawah kotak, setelah dipasang roda kotak menjadi lebih mudah dipindahkan ke tempat yang dituju. Tenaga yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar.
Sifat kerja Enzim
Adapun sifat enzim dalam bekerja adalah
1. Bekerja cepat dalam mempercepat reaksi kimia, tidak mengubah kesetimbangan kimia.
2. Tidak ikut bereaksi sehingga dapat digunakan berulang-ulang (Reversible)
3. Spesifik (satu enzim mempengaruhi satu macam reaksi).
Enzim ibarat Mak Comblang
Jika ada dua orang muda-mudi yang sedang/saling jatuh cinta, tetapi mereka belum kenal. Mereka hanya saling saling berpandangan, melirik atau tersenyum, tanpa berani bertegur sapa, atau menyampaikan isi hatinya. Mungkin bias saja suatu saat mereka bertemu, bercakap-cakap dan saling menyatakan cinta, tetapi butuh waktu yang cukup lama.
Sebagai Mak Comblang, Enzim akan segera bergerak menjadi perantara antara muda-mudi itu untuk saling berkenalan. Enzim mempercepat proses kedekatan antara keduanya untuk segera menikah dan berketurunan (menghasilkan produk).
Mak Comblang Selalu Merasa Bahagia Setelah Menyelesaikan Tugasnya.
Sebagai Mak Comblang, enzim hanya berkerja mempercepat reaksi, sementara dia sendiri tidak ikut bereaksi. Setelah proses pertama selesai enzim segera bergerak untuk menjadi perantara bagi pasangan berikutnya. Demikian berulang-ulang, terus menerus tanpa kenal lelah.
Kesetiaan Enzim
Enzim adalah cermin pribadi yang giat bekerja dan setia pada tugasnya. Enzim bersifat spesifik karena hanya dapat bekerja pada substrat tertentu yang menjadi pasangannya. Pasangan enzim dan substrat dapat diibaratkan pasangan kekasih ideal yang saling mengasih, sangat setia pada pasangannya sampai akhir hayat.
Bagaikan kunci dengan gemboknya. Sebuah gembok tidak akan dapat dibuka kecuali dengan kunci pasangannya. Demikian pula enzim hanya dapat bekerja pada satu macam substrat saja.

Misalnya enzim amylase hanya dapat mempercepat reaksi perubahan amilum menjadi senyawa disakarida/oligosakarida saja. Enzim amylase tak akan dapat mengkatalisis reaksi penguraian senyawa selulose atau yang lainnya.
Sifat kerja enzim merupakan cerminan pribadi yang rajin bekerja, setia pada tugas dan siap membantu orang lain. Sifat-sifat yang mulai luntur dan dilupakan orang yang hidup di zaman, dimana materi adalah ukuran dari semua kegiatan dan pekerjaan. Sifat-sifat yang patut kita teladani, dan kita jadikan etos kerja dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah: enzim selalu bekerja dan berusaha mempermudah pekerjaan orang lain, senang dan bahagia melihat kebahagiaan orang lain. Enzim bekerja tanpa pamrih walaupun tidak pernah mendapatkan penghargaan atau pujian, sifat seperti ini didasari oleh keyakinan akan kebesaran Tuhan bahwa semua perbuatan baik pasti berbalas dengan kebaikan yang berlipat.
Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Beberapa faktor dapat mempercepat atau menghambat kerja enzim. Suhu, derajat keasaman, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan senyawa penghambat/inhibitor.
1).Suhu
Sebagian besar enzim bekerja optimum pada suhu yang sama dengan suhu normal sel organisme. Enzim pada organisme homoioterm berkerja optimum pada suhu berkisar antara 36-37◦C. Sedangkan enzim pada organisme poliioterm bekerja optimum pada suhu dibawah 30◦C.
Pada suhu yang rendah laju reaksi kimia akan sangat rendah. Kenaikan suhu akan meningkatkan laju reaksi kimia. Kenaikan suhu di atas suhu optimum dapat mengakibatkan peningkatan yang diikuti penurunan aktivitas enzim. Kenaikan suhu dalam batas tidak wajar, terjadi perubahan struktur enzim (denaturasi). Enzim yang terdenaturasi akan kehilangan kemampuan katalisnya.

2).pH atau Keasaman
Seluruh enzim peka terhadap perubahan derajat keasaman (pH). Enzim menjadi nonaktif bila diperlakukan pada asam basa/asam yang sangat kuat. Setiap enzim membutuhkan derajat keasaman lingkungan yang berbeda untuk bekerja secara optimum. Misalnya pepsin bekerja optimum pada pH 2-3, karbonat anhidrase bekerja optimum pada pH 7 dan trypsin bekerja pada pH 8-9. Sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang agak sempit. Diluar pH optimum tersebut, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

3).Konsentrasi Enzim, Substrat dan Kofaktor.
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, laju reaksi adalah sebanding dengan enzim yang ada. Jika pH, suhu, dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, reaksi awal hingga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika sistem enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor , konsentrasi subsrat dapat menentukan laju keseluruhan sistem enzim.
Pada konsentrasi rendah peningkatan konsentrasi substrat akan menyebabkan peningkatan laju reaksi. Namun jika konsentrasi ditingkatkan pada batas tertentu sehingga semua situs aktif dari enzim selalu digunakan, peningkatan konsentrasi substrat akan tidak berpengaruh pada laju reaksi.

4).Inhibitor Enzim
Enzim dapat dihambat sementara atau tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Ada 2 macam sifat inhibitor: kompetitif dan non kompetitif.

Inhibitor kompetitif memiliki permukaan yang mirip/sama dengan substrat normal sehingga terjadi persaingan antara substrat dan inhibitor untuk mendapatkan sisi aktif . Pada konsentrasi Substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi, kondisi tersebut berbalik bila konsentrasi substrat ditingkatkan.
Inhibitor non kompetitif akan berikatan dengan enzim yang mengakibatkan perubahan bentuk sisi aktif enzim sehingga tak dapat berikatan dengan substrat.
Demikianlah sifat-sifat enzim, semoga pembahasan tentang sifat kerja enzim ini membawa kesan buat anda dan dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

Popular posts from this blog

PERAMBATAN IMPULSE SARAF

SOAL LCC

Berapa Produksi ATP Dalam Setiap 1 Molekul Glukosa?